Menes, (7 Juli 2025 ) Mathla’ul
Anwar Global School sukses menyelenggarakan Rapat Kerja dengan Tema : Revitalisasi
strategi dan Inovasi serta mutu Pendidikan di era digitalisasi (AI), yang
berlangsung selama tiga hari, mulai 7 Juli 2025 hingga 9 Juli 2025 di Aula Mathla’ul Anwar Global
School.
Kegiatan ini menjadi langkah
konkret Mathla’ul Anwar Global School dalam meningkatkan kualitas pendidikan
dan kesiapan menghadapi tantangan era digital.
Workshop dibuka secara resmi oleh
Ketua Perguruan MA Pusat Menes, Drs. H. Mohammad Zen, MM. Dalam sambutannya,
beliau menegaskan pentingnya penguatan kurikulum yang responsif terhadap
perkembangan zaman selain itu beliau menyempaiknya pentingnya memahami sejarah yang
melatar belakangi berdirinya Mathlaul Anwar Global School ini, dimana MAGS di dirikan tepatnya 12 Maret 2012, atas kerjasama PB MA dengan Madrasah Al
Irsyad Al-Islamiyah Singapura, dalam kesempatan itu hadir dalam pendirian MAGS Mentri Komunikasi Singapura yakni Mr.
Yaqob Ibrahim ( merupakan satu-satunya mentri beragama Islam di Singapura) di
mana berdirinya Mathlaul Anwar Global School ini juga Mendapatkan Suport Dari Temasek
Poundation Singapura.
Selain itu Ketua, menekankan kepada seluruh Peserta untuk mengingat 3 hal Penting dalam
merevitalisasi strategi ini yakni :
1.Target dimana MAGS harus memiliki target yang harus di capai dalam menjalankan sebuah lembaga pendidikan dimana target tersebut harus di rumuskan dalam sebuh perencanaan ( Planing) dan menerapkanya dalam sebuah konsep SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound), komponen SMART yang di maksud yakni:
a. Specific (Spesifik) Tujuan harus didefinisikan dengan jelas dan detail, hindari tujuan yang terlalu umum.
b. Measurable (Terukur) Tujuan harus
memiliki kriteria yang jelas untuk mengukur pencapaiannya. Pengukuran ini
bisa berupa angka, persentase, atau indikator lain yang bisa dibandingkan.
c. Achievable (Dapat Dicapai): Tujuan
harus realistis dan dapat dicapai dengan sumber daya yang ada. Jangan
menetapkan tujuan yang terlalu sulit atau mustahil dicapai.
d. Relevant (Relevan): Tujuan harus
relevan dengan tujuan yang lebih besar atau dengan prioritas organisasi. Tujuan
harus berkontribusi pada pencapaian visi dan misi sebuah lembaga Pendidikan.
e. Time-bound (Terikat Waktu): Tujuan
harus memiliki batas waktu yang jelas. Menetapkan tenggat waktu akan
memberikan tekanan positif untuk menyelesaikan tujuan tepat waktu.
Dengan menerapkan konsep SMART, MAGS dapat menetapkan tujuan yang
lebih efektif, fokus pada pencapaian, dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan
2. Branding. Apakah brand saat
ini sudah tepat atau tidak sesuai degan brand yang ada di tengah tengah
masyarakat, di mana brand bukan sekedar kata kata tp harus di buktikan, beliau
juga menyarankan untuk membranding sekolah lewat berbagai media yang tepat,
misal di mobil Jemputan, di Komunitas Warga Mathlaul Anwar, di Komunitas Guru
MA, di Medsos warga MA dll.
3. Revitalisasi Budaya (membangun budaya baru) dimana budaya yang baik harus di tumbuhkan di lingkungan sekolah dan lingkungan lainnya.
Direktur MAGS, Muh. Chusnul Mubaroq, SE,.M.Pd. menyampaikan dalam sambutannya bahwa selama ini sudah berbagai upaya di lakukan dalam rangka meningkatkan Kwalitas dan Kwantitas Siswa di MAGS ini, sala satunya raker ini merupakan forum penting dalam meningkatkan kapasitas guru dan efektivitas pembelajaran.
Kegiatan ini
juga di lanjutkan dengan penyampaian materi dari Pengawas Dinas Pendidikan
Dasar yaitu Ibu Tuti Sumandini, M.Pd. yang menyampaikan tentang bagai mana membuat sebuah kaidah penyusunan soal HOTS ( Penyusunan Soal Multiple Choice
dan Essay) dengan menggunakan Penggunaan kecerdasan butan (AI).
Selanjutnya Rangkaian kegiatan workshop di isi dengan sesi Pembuatan Program Kerja yang di bagi Kedalam beberapa Devisi untuk berdiskusi secara berkelompok, serta perumusan program kerja yang akan di lakukan 1 tahun kedepan yang mengacu kepada 8 standar.
Selain itu di hari ke-3 para peserta di bekali materi bagaimana dapat memahami dan memanfaatkan/ meng implementasi deep learning dalam proses pembelajaran yang mana deep learning ini bukan merupakan kurikulum baru tetapi melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tiga elemen utama: mindful (kesadaran), meaningful (bermakna), dan durable (berkelanjutan). “Mindful menekankan pentingnya kehadiran penuh siswa dalam proses pembelajaran,
meaningful memastikan bahwa materi yang dipelajari relevan dan bermakna bagi kehidupan nyata siswa, dan durable bertujuan untuk menciptakan pengetahuan dan keterampilan yang bertahan lama dan dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks, kolaborasi antara semua pemangku kepentingan pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan masyarakat, sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif bagi deep learning. Kami berharap hasil dari workshop dan rapat kerja ini segera di implementasikan demi peningkatan mutu MAGS yang Lebih baik kedepanya. (AR)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar