🌞 Matahari Tak Pernah Lelah Bersinar
Di sebuah desa kecil yang jauh dari kota, tinggallah seorang anak bernama Iqbal. Ia bukan anak yang istimewa menurut banyak orang. Nilainya biasa. Ia tidak pernah juara kelas. Ia jarang dipuji guru. Bahkan, teman-temannya sering menganggapnya tidak penting dalam kelompok belajar.
Tapi satu hal yang selalu dimiliki Iqbal: ia tidak pernah menyerah.
Setiap pagi, saat anak-anak lain masih mengeluh ngantuk, Iqbal sudah membantu ibunya menyiapkan dagangan. Ia berangkat sekolah dengan pakaian sederhana, namun dengan semangat yang luar biasa. Ia duduk di bangku paling depan, mencatat semua pelajaran dengan tekun.
Pernah suatu kali ia gagal besar dalam ujian matematika. Beberapa teman menertawakannya. Tapi ia tidak marah, tidak putus asa. Ia justru berkata dalam hati:
“Tak apa aku gagal hari ini, asal aku tidak berhenti mencoba.”
Setiap malam, ia belajar lebih giat, membaca ulang catatan, dan menonton video pelajaran gratis di warnet. Ia tahu, tidak ada yang instan. Ia percaya bahwa seperti matahari yang selalu terbit meski langit mendung, ia juga harus terus bersinar walau tidak ada yang melihat.
Hingga suatu saat, semangat itu membuahkan hasil. Iqbal mulai naik peringkat. Ia dipercaya mewakili sekolah dalam lomba karya tulis. Ia bahkan menjadi ketua kelas karena ketekunannya.
Saat ditanya guru, “Apa yang membuatmu terus bersemangat, padahal dulu sering diremehkan?”
Iqbal tersenyum dan menjawab:
“Karena saya belajar dari matahari, Bu. Ia tak pernah lelah bersinar, walau kadang dunia tak melihatnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar