"Hari Ini Lebih Baik dari Kemarin"
Namaku Naila. Dulu aku bukan siswa yang disukai guru. Nilai-nilaiku biasa saja, kadang di bawah rata-rata. Aku bukan pemalas, hanya... cepat menyerah. Saat tugas sulit datang, aku lebih memilih diam daripada mencoba.
Setiap kali gagal, aku berkata pada diriku sendiri,
"Aku memang tidak sepintar mereka."
Sampai suatu hari, guru matematikaku, Bu Rina, memanggilku setelah kelas. Ia menatapku dan berkata pelan,
“Naila, kamu tahu apa yang lebih penting daripada pintar? Mau belajar.”
Aku hanya tersenyum canggung saat itu. Tapi kata-kata itu terus terngiang.
Malam itu aku berpikir, mungkin aku tidak bisa langsung jadi juara, tapi bisa saja... aku lebih baik dari kemarin.
Keesokan harinya, aku mulai melakukan hal kecil:
- Mengerjakan PR tanpa mencontek.
- Bertanya meski takut salah.
- Menulis ulang catatan dengan rapi.
- Belajar 15 menit lebih lama dari biasanya.
Hari demi hari berlalu. Tidak drastis, tapi aku mulai paham pelajaran. Nilai-ku naik sedikit demi sedikit. Yang lebih penting, aku mulai percaya pada diriku sendiri.
Suatu hari, saat ulangan matematika dibagikan, aku bukan yang terbaik, tapi aku dapat nilai 80—nilai tertinggiku selama ini.
Bu Rina hanya tersenyum dan berkata,
“Hari ini lebih baik dari kemarin. Itu sudah luar biasa.”


Tidak ada komentar:
Posting Komentar